FROM MADRASAH TO METAVERSE: RADICAL INNOVATION IN CONTEMPORARY ISLAMIC EDUCATION MANAGEMENT
DOI:
https://doi.org/10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v4i02.449Kata Kunci:
Manajemen Pendidikan Islam, Inovasi Radikal, MetaverseAbstrak
Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam historis di Indonesia, telah
lama berhadapan dengan tantangan fundamental yang berakar dari dikotomi antara
pendidikan agama dan pendidikan umum. Sebagian besar madrasah yang tumbuh
dari inisiatif masyarakat dan swasta sering kali dianggap marjinal, menghadapi
kelemahan dalam aspek manajerial, kualitas tenaga didik, serta ketersediaan sarana
dan prasarana yang terbatas. Di tengah laju disrupsi digital dan tuntutan masyarakat
yang semakin selektif, madrasah dituntut untuk tidak hanya berinovasi secara
inkremental, melainkan melakukan inovasi radikal yang mampu menciptakan
pergeseran paradigma (paradigm shift) dalam seluruh ekosistemnya. Penelitian ini
mengkaji potensi adopsi teknologi metaverse sebagai manifestasi dari inovasi
radikal dalam manajemen pendidikan Islam kontemporer. Metaverse, sebagai ruang
virtual tiga dimensi (3D) yang imersif dan kolaboratif, diyakini dapat mengatasi
keterbatasan yang dihadapi platform pembelajaran digital konvensional, seperti
kurangnya interaksi dan pengalaman mendalam. Melalui studi kasus dan tinjauan
pustaka, penelitian ini menganalisis bagaimana metaverse dapat menjadi katalisator
bagi transformasi madrasah, mengubahnya dari institusi yang berfokus pada
kuantitas menjadi lembaga unggulan yang berorientasi pada kualitas, relevansi
global, dan penguatan nilai spiritual. Temuan menunjukkan bahwa meskipun
terdapat potensi besar dalam peningkatan pembelajaran melalui simulasi ibadah,
ziarah virtual, dan visualisasi konsep agama yang kompleks, implementasi ini
menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait keterbatasan infrastruktur,
pendanaan, dan resistensi terhadap perubahan budaya organisasi. Oleh karena itu,
inovasi ini menuntut perubahan menyeluruh dalam manajemen madrasah, mulai
dari kepemimpinan yang visioner hingga perumusan kurikulum yang responsif dan
beretika. Studi ini menyimpulkan bahwa transformasi menuju "Madrasah di Era
Metaverse" bukan sekadar adopsi teknologi, melainkan reformasi manajerial dan
filosofis untuk menyatukan ilmu pengetahuan dan agama dalam satu pengalaman
pendidikan yang holistik.