PERBEDAAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PUBERTAS PADA SISWA SMP NEGERI 19 PURWOREJO
DOI:
https://doi.org/10.56772/jkk.v7i1.85Keywords:
Metode ceramah, Metode Diskusi Kelompok, PubertasAbstract
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, di tahun 1970-1980 sekitar 5% remaja melakukan seks bebas diluar nikah. Di tahun 1990, naik menjadi 18-20%, tahun 2000 naik lagi menjadi 20-25%, dan di tahun 2010 nyaris 50%. 7 dari 10 siswa memiliki pengetahuan kurang tentang pubertas, dan 3 dari 10 siswa tidak mengetahui tentang pubertas, serta 9 dari 10 siswa lebih faham menggunakan metode pengajaran secara Diskusi Kelompok, dan 1 dari 10 siswa lebih faham menggunakan metode pengajaran secara ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan
Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Pubertas pada siswa SMP Negeri 19 Purworejo Desain penelitian Eksperimental dengan jenis True Experimental
menggunakan rancangan Pretest dan Posttest. Populasi 191 siswa dengan sampel 130. Teknik sampling dengan Simpel Random Sampling. Waktu penelitian Januari-April 2015. Pengumpulan data dengan kuesioner. Uji statistik menggunakan Mann Whitney U Test.
Hasil penelitian didapatkan Uji Mann Whitney U Test terhadap metode ceramah dan diskusi kelompok mendapatkan p value 0,009 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan metode diskusi kelompok lebih efektif (73,98) di banding metode ceramah (57,02), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara Metode Ceramah Dan Diskusi Kelompok Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Negeri 19 Purworejo. Metode diskusi kelompok lebih efektif di bandingkan dengan metode ceramah.