PERILAKU KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS TERKAIT DENGAN BUDAYA KESEHATAN PADA MASYARAKAT JAWA DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO

Authors

  • Arum Pratiwi Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo
  • Siti Arifah Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo

DOI:

https://doi.org/10.56772/jkk.v1i2.22

Keywords:

Perilaku Budaya Sehat, Hamil dan Nifas

Abstract

Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari berbagai suku, salah satunya
adalah suku jawa. perbedaan suku akan menyebabkan berbeda dalam adat istiadat yang
dilakukanya. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku kesehatan yang berhubungan
dengan budaya dan adat istiadat suku jawa untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang
bagaiman pengalaman keluarga tentang perilaku ibu hamil dan nifas.
Metode penelitian ini kualitatif dengan desain fenomenologis. Sampel diambil
dengan tehnik snowball sampling , yang masing-masing kecamatan diambil 10%, Sampel
berjumlah 21 keluarga kemudian dipilih 6 orang dari salah satu anggota keluarga tersebut
yang mempunyai anggota keluarga sedang hamil atau nifas,untuk dilakukan interview secara
mendalam. Hasil penelitian diskriptif , dari sampel diseluruh kabupaten sukoharja rata-rata
50%-75% masih melalukan upacara penguburan placenta, mempunyai pantangan dan
kebiasaan yang harus dilakukan pada saat hamil, mempunyai pantangan dan kebiasaan yang
harus dilakukan saat nifas.
Melalui tahapan analisis kualitatif dan content analisis teridentifikasi alasan perilaku
ibu hamil dan nifas adalah terkait dengan budaya untuk mempertahankan kesehatan individu
dan keluarga menurut persepsi keluarga. Perilaku yang menjadi pantangan ketika hamil
diataranya adalah tidak boleh kerokan, tidak boleh minum panas dan ketika nifas adalah tidak
boleh banyak gerak sampai 40 hari, tidak boleh banyak minum. Sedangkan yang dianjurkan
ketika hamil diantaranya minum jamu sehat dan ketika nifas antra lain memakai pilis, duduk
kaki lurus dan rapat serta minum jamu
Upacara pembuangan placenta pada umumnya dikuburkan atau dihanyutkan ke
sungai dengan alasan agar tidak dimakan binatang buas. Perjalan sampai penguburan placenta
dimasukan kendil kemudian digendong bapak. Alat penyerta dalam pembuangan ini pada
umumnya adalah jarum, benang, pensil, dan empon- empon.
Temuan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah teridentifikasinya alasan
keluarga yang mempunyai perilaku budaya pada masa kehamilan dan nifas adalah dalam
upaya mempertahankan kesehatanya. Pada penelitian lebih lanjut bisa dilakukan dengan
menspesifikan pada masalah perilaku budaya tertentu

Published

05-03-2022

How to Cite

Arum Pratiwi, & Siti Arifah. (2022). PERILAKU KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS TERKAIT DENGAN BUDAYA KESEHATAN PADA MASYARAKAT JAWA DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 1(2). https://doi.org/10.56772/jkk.v1i2.22