HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MEKANISME KOPING PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH TERTUTUP DI IGD RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Authors

  • Su’udi Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Aby Yazid Al Busthomy Rofi’i Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.56772/jkk.v10i1.135

Keywords:

Dukungan Sosial, Mekanisme Koping, Fraktur

Abstract

Fraktur merupakan kondisi yang diakibatkan oleh adanya trauma yang mengakibatkan rusaknya kontinuitas tulang serta jaringan di sekitarnya. Fraktur ekstremitas bawah tertutup memberikan beberapa dampak antara lain perubahan fisik, penurunan fungsi, rawat inap, lama waktu perawatan yang relatif panjang hingga operasi. Secara psikologis juga menimbulkan kecemasan hingga depresi. Perubahan fisik dan psikologis tersebut membutuhkan mekanisme koping yang baik dari pasien untuk dapat menyesuaikan diri. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan mekanisme koping yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap mekanisme koping pasien fraktur. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional pada 31 pasien fraktur ekstremitas bawah yang dirawat di IGD RS Muhammadiyah Lamongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan mekanisme koping (p=0,000). Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dikembangkan pendekatan asuhan keperawatan yang memfasilitasi dukungan sosial pada pasien fraktur ekstremitas bawah tertutup.

Author Biographies

Su’udi, Poltekkes Kemenkes Surabaya

Program Studi D III Keperawatan Kampus Tuban Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Surabaya

Aby Yazid Al Busthomy Rofi’i, Poltekkes Kemenkes Surabaya

Program Studi D III Keperawatan Kampus Tuban Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Surabaya

Published

20-04-2019

How to Cite

Su’udi, & Rofi’i, A. Y. A. B. . (2019). HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MEKANISME KOPING PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH TERTUTUP DI IGD RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 10(1). https://doi.org/10.56772/jkk.v10i1.135