ANALISIS PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH
DOI:
https://doi.org/10.56772/jkk.v13i2.261Kata Kunci:
Kontrasepsi Suntik, Tekanan DarahAbstrak
Akseptor keluarga berencana yang menggunakan kontrasepsi hormonal (pil dan suntik) dalam kurun waktu tertentu sering mengeluhkan masalah kesehatan, salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tujuan: Mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik terhadap peningkatan tekanan darah. Penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik yang dijumpai saat dilakukan penelitian di Bidan Asih Ngemplak Boyolali pada bulan Januari-Maret 2022 sebanyak 34 responden. Kriteria inklusi akseptor KB suntik, kriteria eksklusi adalah akseptor KB suntik dengan obesitas dan riwayat hipertensi. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Responden yang menggunakan KB suntik 1 bulan sebanyak 18 responden (53%) dan 3 bulan sebanyak 16 responden (47%). 18 responden yang menggunakan KB suntik 1 bulan, mengalami peningkatan tekanan darah 1 responden (5%) dan tidak mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 17 responden (95%), Sedangkan responden KB suntik 3 bulan sebanyak 16 responden yang mengalami kenaikan tekanan darah sebanyak 2 responden (13%) dan 14 responden (87%) tidak mengalami peningkatan tekanan darah. Uji statistik menunjukkan penggunaan kontrasepsi suntik tidak berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan darah dengan p-value 0,48 (p>0,05). Penggunaan kontrasepsi suntik tidak berhubungan dengan peningkatan tekanan darah.