PENGARUH PROGRAM ORI (OUTBREAK RESPONSE IMMUNIZATION) DIFTERI TERHADAP BEBAN KERJA TENAGA KESEHATAN
DOI:
https://doi.org/10.56772/jkk.v10i2.153Kata Kunci:
ORI, difteri, beban, tenaga kesehatanAbstrak
Latar belakang: Indonesia tengah menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri tahun 2017. Terdapat 95 Kab/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri, dan kota tangerang merupakan salah satunya. Outbreak Response Immunization (ORI) merupakan upaya pengendalian KLB difteri yang tujukan kepada putra dan putri berusia antara 1 tahun sampai kurang dari 19. Jumlah cakupan yang banyak sehingga menjadi beban kerja tenaga kesehatan.
Subjek dan Metode:. Metode Penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019 di puskesmas wilayah kota tangerang. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Populasi penelitian adalah Tenaga Kesehatan di puskesmas wilayah kota tangerang. Teknik pengambilan sampel dengan pusposive sampling. Analisa statistik dengan uji regresi dan SEM.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis regresi ditemukan bahwa program ORI DIFTERI secara langsung berpengaruh secara kuat terhadap beban kerja pegawai sebesar 0,705 namun tidak signifikan karena
p value = 0,152. Hasil pengujian dengan SEM terlihat bahwa implementasi program ORI berpengaruh besar terhadap beban kerja pegawai yaitu sebesar 70.5%.
Kesimpulan: Program ORI yang ada saat ini sangat mempengaruhi beban kerja pegawai kesehatan dipuskesmas wilayah kota tangerang . Oleh karena itu puskesmas mungkin perlu bekerja sama
dengan instansi kesehatan lainnya sehingga program ORI berjalan optimal namun beban kerja tenaga kesehatan tidak terlalu berat.